Karhutla di lahan gambut merupakan sumber emisi terbesar Indonesia karena sulit dipadamkan dan menimbulkan polusi karbon (emisi gas rumah kaca) yang lebih besar dibanding di lahan mineral. Kebakaran di gambut menimbulkan asap yang sangat beracun dan membahayakan kesehatan.

Lahan yang sudah terbuka (hutan yang sudah terdegradasi) berisiko lebih tinggi terbakar, terutama di wilayah gambut. Pengeringan gambut besar-besaran untuk industri ekstraktif meningkatkan risiko kebakaran.

Sebanyak 59,66% – kebakaran di wilayah izin sawit yang terjadi di ekosistem gambut dan 38,66% – kebakaran di wilayah izin HTI yang terjadi di ekosistem gambut.

Aksi Mengurangi Karhutla Untuk Selamatkan Iklim