Pandemi datang, bersepeda pun menjadi tren dadakan yang digandrungi banyak orang. Apakah anda juga termasuk sebagai para pesepeda yang muncul saat pandemi datang? 

Benar bahwa mengayuh sepeda dipilih agar tetap sehat dan tentunya terlindungi dari paparan Covid-19.  Tingginya antusias masyarakat dalam bersepeda tentu merupakan hal positif. Tidak dapat dimungkiri bahwa sepeda merupakan moda transportasi darat yang relatif murah, praktis dan tentunya sangat ramah lingkungan. Selain itu, bersepeda juga termasuk kegiatan olahraga yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.

Sederhananya, gaya hidup sehat dapat terbentuk, baik secara fisik maupun mental dengan rutin bersepeda. 

BACA JUGA: Gawat! Joe Biden Sebut Jakarta Akan Tenggelam Akibat Krisis Iklim

Namun, tahukah anda bahwa bersepeda bukan hanya bermanfaat bagi tubuh tapi juga bagi masa depan lingkungan?

Berikut 4 manfaat bersepeda bagi lingkungan yang perlu kalian ketahui:

  1. Mengurangi Emisi Karbon

Ket: Ilustrasi polusi kendaraan, asap mobil(SHUTTERSTOCK/ssuaphotos)

Polusi udara yang semakin memburuk akibat banyaknya aktivitas kendaraan bermotor yang tidak ramah lingkungan, tertolong dengan tingginya minat bersepeda masyarakat. Setidaknya, hal ini membantu dalam upaya memerangi krisis iklim dunia yang semakin nyata.

Dilansir dari Detik Health, Bersepeda tak hanya menyehatkan diri sendiri, tetapi juga dapat mengurangi tingkat polusi dan risiko kematian yang ditimbulkannya. Menurut penelitian, tiap tahun para pegowes telah mengurangi 9 juta kg emisi CO2 dan mencegah 12 kematian.

Emisi CO2 atau karbon dioksida merupakan sumber polusi yang paling banyak dihasilkan oleh pembakaran tidak sempurna pada kendaraan bermotor dan mesin industri. Kadarnya yang tinggi di atmosfer memicu efek rumah kaca yang memicu pemanasan global.

BACA JUGA: Inilah 4 Politisi Indonesia yang Peduli Lingkungan dan Krisis Iklim

Bagi kesehatan, CO2 dapat memberikan dampak jangka pendek secara langsung antara lain memicu gangguan pernapasan serta meningkatkan risiko kanker. Sementara dalam jangka panjang, krisis iklim yang ditimbulkannya akan banyak memunculkan penyakit baru.

  1. Efisiensi Energi

Ket: Ilustrasi Pom Bensin (MotorPlus)

Hanya bermodal pengayuh yang mampu berotasi, alat transportasi ini jelas tidak butuh energi seperti listrik maupun bahan bakar lainnya. Semakin banyak orang yang memilih untuk bersepeda, maka artinya konsumsi bahan bakar juga semakin berkurang. Jelas ini adalah efisien energi yang sangat baik bagi lingkungan.

Tren bersepeda ke kantor pun dinilai sangat tepat untuk mendorong efisien masyarakat. Bayangkan, jika biasanya satu orang pengendara kendaraan bermotor harus rutin mengisi bahan bakar untuk sampai ke tempat kerjanya, maka dengan bersepeda Ia telah menghemat  bahan bakar bahkan Ia menghemat pengeluarannya secara signifikan. Tak perlu repot-repot ke pom bensin, tinggal gowes dan sampai ke tempat tujuan. 

  1. Terbentuknya Gaya Hidup Ramah Lingkungan

Ket: Ilustrasi foto by greeners.co

Tanpa sadar, antusiasme masyarakat untuk bersepeda yang semakin tinggi, lama-lama akan membentuk kebiasaan atau gaya hidup yang ramah lingkungan. Dimulai dari efisiensi energi dengan tidak memanfaatkan bahan bakar, kemudian mengurangi polusi udara, sampai dengan kebiasaan lainnya yang tentunya tidak memberikan dampak negatif pada lingkungan.

Bayangkan, jika nantinya banyak orang sadar dan melek akan kepedulian terhadap lingkungan pastinya upaya untuk menyelamatkan dunia dari bencana yang disebabkan krisis lingkungan salah satunya krisis iklim akan tertolong. 

  1. Mengurangi Kerusakan Lingkungan

Ket: Pencemaran air di aliran Bengawan Solo, yang juga dirasakan oleh warga Desa Jrebeng, Kecamatan Dukun, Gresik.(KOMPAS.COM/HAMZAH ARFAH)

Ternyata, bersepeda dapat membantu mencegah kerusakan lingkungan. Karena tidak memiliki motor penggerak berupa mesin yang butuh bahan bakar, maka sepeda dapat dikatakan sebagai salah satu transportasi yang benar-benar tidak menimbulkan kerusakan pada lingkungan.

BACA JUGA: Sektor Hutan dan Lahan Penyumbang Terbesar Emisi Indonesia

Mari kita bandingkan, jika kendaraan bermotor kerap kali meneteskan cairan rem, anti-freeze, cairan transmisi, debu beracun, dan banyak lainnya, maka hal ini setidaknya akan menyumbang pada pencemaran air dan pencemaran udara. 

Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat atau komponen lain ke dalam perairan. Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat.

Kemudian, dengan bersepeda artinya juga mengurangi deforestasi untuk penanaman karet dan tanaman perkebunan biofuel, karena sepeda menggunakan sangat sedikit karet ataupun juga pelumas.

Kira-kira 4 hal ini hanya segelintir manfaat bersepeda untuk lingkungan, tentu masih banyak manfaat lainnya. Sudah tertarikkah anda untuk bersepeda demi memiliki badan sehat dan tentunya menjaga lingkungan?