Mangrove mempunyai kemampuan bertahan terhadap kenaikan permukaan laut tingkat sedang. Memiliki sistem ketahanan alami menghadapi fluktuasi pasang surut permukaan air laut. Mampu menahan ombak besar dan melindungi garis pantai akibat pengikisan oleh air laut atau abrasi.

Selain itu, mangrove juga bermanfaat dalam menahan laju krisis iklim. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Ketua Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), Rizal Algamar, mangrove memiliki peran penting dalam upaya mitigasi krisis iklim karena keberadaanya mampu menyerap dan menyimpan karbon 3-5 kali lebih banyak dari hutan tropis dengan luas yang sama.

Hutan mangrove seluas 1 hektare mampu menyerap 1.000 ton karbon per hektare. Itu sebabnya, menyelamatkan hutan mangrove menjadi krusial dalam memerangi perubahan iklim,” ungkap Rizal, sebagaimana dikutip dari Media Indonesia (3/6/2019)

Selain itu, menurut Rizal, ekosistem mangrove juga berperan penting di sektor perikanan, diperkirakan 80% hasil ikan tangkap di dunia bergantung pada hutan mangrove, baik secara langsung maupun tidak. 

Akarnya yang rapat dan lingkungan vegetasi di sekitarnya berperan penting untuk menyaring air dari kotoran dan polutan lainnya untuk menghasilkan air bersih.” Ungkapnya.

BACA JUGA: Sanggupkah Indonesia Turunkan Emisi Global dengan Komitmen NDC?

Pentingnya mangrove dalam menahan laju perubahan iklim juga diungkapkan oleh, Deputi Pengelolaan Perubahan Iklim dan Kebencanaan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Kus Prisetlahadi. Ia mengungkapkan bahwa konservasi mangrove dapat mengurangi 10 hingga 31 persen dari estimasi emisi tahunan akibat penggunaan lahan di Indonesia, karena ekosistem mangrove mampu menyimpan karbon 800-1200 ton setara karbon/ha atau 4-5 kali dari hutan daratan, dan juga melindungi daratan dari naiknya permukaan laut.

Mangrove juga menjadi pelindung daratan dari naiknya permukaan air laut, angin kencang, ombak besar akibat perubahan iklim. Namun di sisi lain, konversi mangrove menjadi tambak baru akan menyebabkan karbon yang tersimpan di dalam tanah juga terekspos ke udara, sehingga menghasilkan emisi yang tinggi ” ungkapnya sebagaimana dikutip dari mongabay.id (24/2/21).

Deputi Perencanaan dan Kerjasama Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), Budi S. Wardhana mengatakan bahwa ekosistem mangrove sama pentingnya dengan ekosistem gambut sehingga harus direhabilitasi dan direstorasi karena mempengaruhi  mitigasi dan adaptasi nasional terhadap krisis iklim. Mangrove mampu mencegah terjadinya subsiden, banjir, kebakaran hutan dan lahan dan memperkuat ketahanan wilayah pantai dari abrasi dan kenaikan muka air laut.

Jadi rehabilitasi, perlindungan dan pengelolaan lestari mangrove merupakan solusi berbasis alam atau nature base solution mampu mencegah dari bencana. Selain itu juga bertujuan untuk melindungi, mengelola, keanekaragaman hayati, juga fungsi-fungsi kehidupan lainnya yang berada di dalam dua ekosistem penting ini,” ungkap Budi sebagaimana dikutip dari mongabay.id (24/2/21)

BACA JUGA: Mungkin Sebagian dari Kita Termasuk Pengungsi Iklim

Sayangnya, meski keberadaan mangrove sangat penting dalam menahan laju krisis iklim, nyatanya keberadaan ekosistem mangrove di lautan Indonesia terus terancam. Keberadaannya hingga saat ini masih belum terdata dengan baik. Bagi sejumlah masyarakat tertentu masih dianggap sebagai penghias perairan di laut saja. Padahal, mangrove berfungsi penting secara ekologis dan bagi bumi, seperti membantu menunda krisis iklim sebagai penyerap dan penjaga karbondioksida yang merupakan bagian dari Gas Rumah Kaca.

Selain mampu menyimpan karbon dalam jumlah besar, hutan mangrove penting untuk menjaga kualitas air karena jaringan akar yang padat dan vegetasi di sekitarnya mampu menyaring dan menjebak sedimen, logam berat, dan polutan lainnya. Kemampuan untuk menahan sedimen yang mengalir dari hulu mencegah kontaminasi saluran air hilir dan melindungi habitat sensitif seperti terumbu karang dan padang lamun di bawahnya. 

Kemudian keberadaan mangrove juga merupakan jaminan akan kualitas udara yang bersih yang menyebabkan pentingnya keberadaan hutan mangrove tidak boleh dipandang sebelah mata. Oleh sebab itu, keberadaan mangrove di pesisir dan laut Indonesia perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak.