Kami, para pemimpin negara yang disebut di bawah ini:

Menekankan peran penting dan saling terkait dari seluruh jenis hutan, keanekaragaman hayati, dan penggunaan lahan berkelanjutan dalam memampukan dunia untuk mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan; untuk membantu mewujudkan keseimbangan antara emisi gas rumah kaca yang dihasilkan manusia dan penyerapan oleh penyimpan karbon; untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim; dan untuk mempertahankan berbagai jasa lingkungan lain.

Menegaskan kembali komitmen kami masing-masing, kolektif maupun individual, terhadap Konvensi Kerangka PBB tentang Perubahan Iklim dan Persetujuan Paris, Konvensi Keanekaragaman Hayati, Konvensi PBB untuk Memerangi Penggurunan, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, dan berbagai inisiatif lain yang relevan. 

Menegaskan kembali komitmen kami masing-masing terhadap penggunaan lahan yang berkelanjutan, dan terhadap konservasi, perlindungan, pemanfaatan berkelanjutan, dan restorasi hutan dan ekosistem daratan lainnya. 

BACA JUGA: Tingkatkan Kerja Sama Ekonomi Hijau, Presiden Jokowi dan PM Boris Johnson Sepakat Berkolaborasi

Mengakui bahwa untuk memenuhi tujuan penggunaan lahan, iklim, keanekaragaman hayati, dan tujuan pembangunan berkelanjutan, baik di tingkat global maupun  nasional, diperlukan aksi transformatif lebih jauh di area-area berikut yang saling berkaitan satu sama lain: produksi dan konsumsi yang berkelanjutan; pembangunan infrastruktur; perdagangan; keuangan dan investasi; dukungan untuk petani kecil, Masyarakat Adat, dan masyarakat lokal yang mata pencahariannya bergantung pada hutan dan berperan penting dalam menjaga hutan. 

Menyoroti area-area di mana telah tercapai kemajuan kuat dalam beberapa tahun terakhir dan peluang-peluang di hadapan kita untuk mempercepat aksi. 

Kami dengan ini berkomitmen untuk bekerja secara kolektif untuk menghentikan dan membalikkan hilangnya hutan dan degradasi lahan pada tahun 2030 sembari mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan memajukan transformasi wilayah pedesaan yang inklusif. 

Kami akan memperkuat upaya bersama untuk:

1. Mengkonservasi hutan dan berbagai ekosistem daratan lainnya dan mempercepat restorasinya;

2. Memfasilitasi kebijakan perdagangan dan pembangunan, internasional dan domestik, yang memajukan pembangunan berkelanjutan serta produksi dan konsumsi komoditas yang berkelanjutan, dan yang tidak mendorong deforestasi dan degradasi lahan;

3. Mengurangi kerentanan, membangun ketahanan dan meningkatkan mata pencaharian di wilayah pedesaan, termasuk dengan memberdayakan komunitas, membangun pertanian yang menguntungkan dan berkelanjutan, dan mengakui nilai majemuk dari hutan, sembari mengakui hak-hak Masyarakat Adat dan komunitas lokal sesuai dengan peraturan perundang-undangan nasional yang berlaku dan instrumen internasional yang relevan, jika sesuai;

4. Menjalankan, dan jika diperlukan, merancang kembali kebijakan dan program-program perkebunan untuk memberikan insentif pada perkebunan yang berkelanjutan, memajukan keamanan pangan, dan menguntungkan bagi lingkungan hidup. 

BACA JUGA: Pidato Lengkap Presiden Jokowi di COP26

5. Menegaskan kembali komitmen pendanaan internasional dan meningkatkan pendanaan dan investasi secara signifikan dari beragam sumber publik dan swasta yang sembari meningkatkan efektivitas dan aksesibilitasnya untuk mewujudkan perkebunan berkelanjutan, pengelolaan hutan berkelanjutan, konservasi dan restorasi hutan, dan mendukung Masyarakat Adat dan komunitas lokal;

6. Memfasilitasi penyelarasan aliran pendanaan dengan tujuan internasional untuk membalikkan hilangnya hutan dan degradasi sembari memastikan dibangunnya kebijakan dan sistem yang kuat untuk mempercepat transisi menuju perekonomian yang tangguh dan memajukan tercapainya tujuan-tujuan hutan, penggunaan lahan berkelanjutan, keanekaragaman hayati, dan iklim. 

Kami menyerukan kepada semua pemimpin negara untuk menggabungkan kekuatan dalam transisi ke penggunaan lahan berkelanjutan. Hal ini esensial untuk mencapai tujuan Persetujuan Paris, termasuk mengurangi kerentanan terhadap dampak perubahan iklim dan menahan laju suhu rata-rata global jauh di bawah 2°C dan melakukan upaya-upaya untuk membatasinya di 1,5C, dengan memperhatikan bahwa ilmu pengetahuan menunjukkan percepatan aksi diperlukan agar kita dapat tetap mencapai tujuan 1,5C. Bersama-sama kita dapat sukses memerangi perubahan iklim, mewujudkan pertumbuhan yang tangguh dan inklusif, dan menghentikan dan membalikkan hilangnya hutan dan degradasi lahan.

Negara yang menandatangani:

1 Albania 

2 Andorra 

3 Angola 

4 Armenia 

5 Australia 

6 Austria 

7 Belgium 

8 Belize 

9 Bhutan 

10 Bolivia 

11 Bosnia and Herzegovina 

12 Botswana 

13 Brazil 

14 Bulgaria 

15 Cameroon 

16 Canada 

17 Chile 

18 China 

19 Colombia 

20 Costa Rica 

21 Cote D’Ivoire 

22 Cyprus 

23 Denmark 

24 Dominican Republic

25 Democratic Republic of the Congo 

26 European Commission on behalf of the European Union 

27 Ecuador 

28 Estonia 

29 Fiji 

30 Finland 

31 France 

32 Gabon 

33 Germany 

34 Ghana 

35 Greece 

36 Grenada 

37 Guatemala 

38 Guinea Bissau 

39 Guyana 

40 Honduras 

41 Iceland 

42 Indonesia 

43 Ireland 

44 Israel 

45 Italy 

46 Japan 

47 Kazakhstan 

48 Kenya 

49 Kyrgyzstan 

50 Latvia 

51 Liberia 

52 Liechtenstein 

53 Lithuania 

54 Luxembourg 

55 Madagascar

56 Malawi 

57 Mali 

58 Malta 

59 Mauritius 

60 Monaco 

61 Mongolia 

62 Montenegro 

63 Morocco 

64 Mozambique 

65 Nepal 

66 Netherlands 

67 New Zealand 

68 Niger 

69 Nigeria 

70 North Macedonia 

71 Norway 

72 Pakistan 

73 Panama 

74 Papua New Guinea 

75 Peru 

76 Poland 

77 Portugal 

78 Republic of Congo 

79 Romania 

80 Russia 

81 Saint Lucia 

82 Samoa 

83 San Marino 

84 Seychelles 

85 Sierra Leone 

86 Slovakia

87 Slovenia 

88 South Korea 

89 Spain 

90 Sri Lanka 

91 Suriname 

92 Sweden 

93 Switzerland 

94 Tanzania 

95 Togo 

96 Turkey 

97 United Arab Emirates 

98 Ukraine 

99 Uruguay 

100 United Kingdom 

101 USA 

102 Vanuatu 

103 Vietnam 

104 Zambia 

105 Zimbabwe

1st November 2021 (19.00)

 

Sumber: ukcop26.org